klik aja.com

news applikasi

Tampilkan postingan dengan label KABAR KEUANGAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KABAR KEUANGAN. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Oktober 2013

3 TRIK UNTUK BISA MENYISIHKAN PENGHASILAN

Pada kenyataannya, saya sering menemukan ada banyak orang yang─walaupun penghasilannya besar─sering kali kesulitan untuk menyisihkan uang dari penghasilannya. Bukan satu dua kali saya bertemu dengan orang yang punya gaji hingga sepuluh juta, bahkan dua puluh juta, tapi teteeeeup saja susah buat mereka untuk bisa menyisihkan penghasilan agar bisa diinvestasikan dan diputar menjadi lebih besar lagi.

Oleh karena itu, saya punya 3 trik yang mungkin bisa Anda pakai untuk bisa menyisihkan penghasilan sebelum penghasilan itu habis Anda pakai.

1. Menabunglah dimuka, jangan dibelakang.
Coba lihat, apakah selama ini Anda selalu menabung di belakang setelah membelanjakan semua penghasilan Anda? Bila ya, pantas saja Anda jarang bisa menabung. Kenapa? Oleh karena, uang Anda selalu habis tak berbekas. Maklum, uang memang lebih enak dipakai daripada ditabung. Ya, kan? Jadi, daripada ditabung di belakang setelah membelanjakan semua penghasilan Anda, kenapa tidak mencoba untuk menabung di muka segera setelah Anda mendapatkan penghasilan? Katakan saja Anda dapat penghasilan tiap tanggal 26 setiap bulan.

Cobalah menabung setiap tanggal 26, 27, atau 28 sebelum Anda memakai penghasilan itu. “Loh, nanti penghasilan saya habis dong?” begitu mungkin kata Anda. Ya biar saja, toh Anda sudah sisihkan dulu sebelum penghasilan itu dipakai, kan? “Lho, nanti uang untuk biaya hidup saya dan keluarga berkurang dong?”

Hallah, kalaupun penghasilan Anda naik, toh penghasilan itu akan habis juga  kan? Jadi, sebelum habis, kenapa Anda tidak selamatkan dulu sebagian, daripada nabungnya di belakang terus habis? Ya nggak?

2. Minta tolong kantor yang memotongnya untuk Anda
Pada beberapa kasus, Anda mungkin bisa minta tolong kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda
dan melakukan proses menabungnya buat Anda. Saya kasih contoh, kalau Anda punya investasi di reksadana, pembelian reksadana tersebut harus dilakukan dengan mentransfer uang ke rekening bank kustodian mereka. Nantinya uang itu oleh mereka dibelikan unit reksadana. Disini, Anda bisa meminta kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda di muka dan melakukan proses transfer itu sehingga Anda tidak perlu lagi repot-repot melakukan proses menabung. Toh, Anda tetap menabung di muka, kan?

Pertanyaannya sekarang, memang bisa kantor melakukannya? Bisa dong. Cuma, Anda harus ngomong dulu ke mereka. Wong kalau anda punya utang ke kantor saja cara pengembalian yang mereka minta adalah dengan sistem potong gaji, kan? Kalau mereka bisa memotong gaji Anda untuk menutupi utang yang mereka
berikan buat Anda, apalagi kalau Anda cuma minta kantor melakukan proses menabung buat Anda? All you have to do is just ask ….

3. Pakai celengan.
Eit, jangan kaget, yang namanya celengan itu tidak selalu buat anak kecil, tapi juga untuk orang dewasa. Bedanya adalah apa yang Anda celeng. Kalau anak kecil nyeleng koin, entah seratus, lima ratus, atau seribu, Anda bisa nyeleng─katakan─lembaran dua puluh ribu rupiah. Lho, bagaimana caranya?

Gampang: setiap kali Anda mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu rupiah, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung saja masukkan ke celengan. Jadi, setiap kali bertemu lembaran uang dua puluh ribu, langsung dicelengin. Setiap kali bertemu lembaran dua puluh ribu, celeng lagi. Begitu seterusnya. Anda

akan kaget begitu tahu berapa jumlah yang bisa Anda kumpulkan di akhir bulan. Misalnya, Anda belanja barang senilai Rp.15.000,- dengan menggunakan lembaran uang Rp.50.000,-. Berarti, Anda akan punya kembalian sebesar Rp.35.000,-, yang terdiri atas selembar dua puluh ribu dan tiga lembar lima ribu.

Nah, celengin deh uang dua puluh ribu Anda. Anda toh sudah menetapkan tekad sebelumnya untuk tidak memakai lembaran dua puluh ribu itu, kan?

by : Safir Senduk

3 PEMIKIRAN YANG HARUS ANDA MILIKI SEBAGAI SEORANG KARYAWAN

“Karyawan memang memiliki keterbatasan dalam hal penghasilan. Namun, untuk menjadi kaya, Anda tidak perlu harus menunggu sampai punya penghasilan besar. Anda tetap bisa kaya berapa pun penghasilan Anda karena kemampuan Anda mengumpulkan kekayaan tidak dilihat dari berapa besarnya penghasilan, tapi dari
bagaimana Anda mengelola penghasilan itu.”

Jadi, mulai sekarang, kalau Anda kebetulan berprofesi sebagai seorang karyawan, jangan lagi pernah minder kalau bertemu dengan teman Anda yang pengusaha. Teman Anda yang pengusaha mungkin saja punya penghasilan yang besar dan tidak terbatas hingga bisa berkali-kali lipat penghasilan Anda sebagai karyawan.

Namun, kalau dalam soal mengelola penghasilan, dia belum tentu lebih baik dari Anda sehingga bisa saja Anda-lah yang lebih kaya dalam soal finansial daripada teman Anda yang pengusaha itu. Banyak koq karyawan yang sudah bisa mencapai banyak hal dalam hidupnya, seperti rumah sendiri, kendaraan sendiri, tabungan, deposito, dan sejumlah investasi lain, sementara temannya yang pengusaha yang usianya sama dan sudah lama menjalankan usahanya belum mencapai apa-apa dalam hidupnya, padahal penghasilan usahanya cukup besar.

Jadi, bedakan antara “kaya” dan “penghasilan tinggi”. Itu adalah 2 hal yang sangat berbeda. Anda tetap bisa kaya walaupun bekerja sebagai seorang karyawan. Asyik, kan?


Sekarang, beberapa dari Anda mungkin bertanya: “Bagaimana caranya saya bisa menumpuk kekayaan kalau penghasilan sebagai karyawan di kantor tidak besar?”

Jangan kaget, ada 3 pemikiran yang harus Anda miliki sebagai seorang karyawan:

1. Berapa pun gaji yang diberikan perusahaan kepada Anda, tidak─sekali lagi tidak─menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan. Kalau penghasilan Anda sekarang Rp.2 juta per bulan, Anda pikir hidup Anda akan lebih baik dan Anda bisa menumpuk kekayaan kalau perusahaan Anda memberikan gaji Rp.5
juta per bulan? No way, Maan …

Belum tentu. Anda sering dengar nggak: ada banyak orang yang bolak-balik pindah perusahaan hanya karena mengejar gaji yang lebih tinggi? Kenyataannya, setelah ia pindah dan punya gaji yang lebih besar, gajinya teteeeeup saja habis tanpa ada kekayaan yang bisa ditumpuk. Ini karena berapa pun gaji yang Anda
dapat, tidak menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan, yang menjamin adalah bagaimana cara Anda mengelola gaji tersebut, termasuk kalau gaji itu benar memang ngepas dengan kondisi Anda sekarang.

2. Jangan selalu menjadikan kondisi Anda di rumah─entah Anda banyak tanggungan, banyak utang, atau boros─sebagai alasan untuk selalu minta naik gaji. Tahu nggak, kalau Anda mendapat gaji dengan jumlah angka tertentu, pastilah perusahaan Anda sudah memiliki hitungan sendiri terhadap besarnya jumlah gaji yang diberikan.

Contoh ya: kalau perusahaan memberikan gaji pada Anda sebesar Rp.2 juta per bulan, angka itu adalah angka yang memang sudah disesuaikan dengan jabatan dan daftar pekerjaan (job description) yang harus Anda lakukan setiap harinya. Perusahaan tidak akan memberi Anda gaji yang juga lebih besar hanya karena Anda belum punya rumah, belum punya motor, dan selalu kehabisan uang di tengah bulan. Perusahaan hanya akan memberi Anda gaji sesuai dengan job description Anda, bukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di rumah Anda. Artinya, kalau anda merasa bahwa gaji Anda koq sepertinya nggak cukup untuk membiayai keluarga Anda yang anaknya banyak, yah, itu bukan salah perusahaan Anda. Toh ketika anda menambah anak, Anda nggak minta izin dulu ‘kan ke perusahaan?

3. Menjadi kaya bergantung 100% pada apa yang Anda lakukan terhadap keuangan Anda, tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada Anda. Ya, dalam soal menumpuk kekayaan: you are on your own. Itu urusan Anda sepenuhnya. Menjadi kaya bergantung pada apa yang Anda lakukan, dan tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada Anda. Memang sih, akan enak memang kalau perusahaan memberikan banyak hal kepada Anda sebagai karyawannya. Akan tetapi, kalau Anda mau kaya, itu semua bergantung pada apa yang Anda lakukan terhadap penghasilan dan fasilitas yang Anda dapatkan.

Saya sering kali melihat ada banyak orang yang pindah kerja, berharap gaji yang lebih besar dengan harapan untuk jadi kaya, tapi ia sendiri tidak melakukan apa-apa untuk bisa menjadi kaya. Ia tidak berusaha untuk jadi lebih hemat, ia tidak berusaha untuk menambah pengetahuannya agar bisa jadi kaya, ia tidak berusaha mengetahui apa cara yang baik dalam mengelola gajinya, dan tidak berusaha untuk berubah. Ia hanya meloncat dari satu perusahaan ke perusahaan lain untuk mendapatkan gaji yang lebih besar agar bisa jadi kaya. Kenyataannya, untuk menjadi kaya sepenuhnya bergantung pada Anda, tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada Anda.

Itulah 3 hal yang harus ada di pikiran Anda sebelum memutuskan untuk menjadi kaya sebagai seorang karyawan.

by: safir senduk

Rabu, 16 Oktober 2013

KIAT UTAMA UNTUK MENJADI ORANG KAYA

tips menjadi orang kaya?
Seseorang yang sukses secara financial biasanya memiliki pemikiran, perkataan, sikap dan perbuatan yang serupa karakteristiknya, hal-hal tersebut yang menjadikan seseorang menjadi orang kaya, kekayaan yang mereka dapatkan tidak turun begitu saja dari langit namun, kekayaan tersebut merupakan buah dari apa yang sudah mereka perjuangkan selama ini. Orang Kaya bisa menjadi kaya karena memiliki pikiran, kebiasaan, sikap dan perilaku yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang tidak sukses secara financial.

Berikut ini kiat utama 10 kebiasaan yang bisa membuat Anda sukses secara financial:

1. Kebiasaan Networking.
Salah satu yang dapat membukakan pintu rejeki adalah silaturahmi atau dalam istilah bisnis Anda kenal dengan nama networking. Manusia sejatinya merupakan makhluk komunikasi, artinya tidak bisa tidak, harus berkomunikasi. “Manusia selalu ingin menyampaikan sesuatu,” demikian menurut Aristoteles. Oleh karena itu, manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan orang lain. Atau dalam teori umum, dikenal dengan istilah “manusia sebagai makhluk sosial”. Singkatnya manusia telah dibekali banyak hal untuk selalu melakukan interaksi dengan manusia lainnya dalam rangka menjalani kehidupannya.

2. Kebiasaan Bangun Lebih Pagi.
Apabila Anda berpikir bahwa pagi adalah suara kicau burung, sinar matahari menembus jendela atau secangkir kopi, semua jawaban Anda tentulah benar. Namun pada hakikatnya, pagi adalah masa depan! Pagi merupakan salah satu elemen penyusun kehidupan. Terlepas dengan cara apa Anda mengisi pagi, misalnya berolah raga, membaca koran, menyusun agenda kerja, menyepa tetangga, beribadah, membereskan rumah atau sekedar menyeduh teh dan mendengarkan lagu, maka bangun pagi dapat membuat Anda menjadi seseorang yang tidak selalu tertinggal. Minimal tak tertinggal sinar hangat matahari yang dapat membuat mood Anda selalu segar.

3. Kebiasaan Menetapkan Tujuan.
Tujuan adalah kalimat-kalimat yang selalu Anda tuliskan dalam buku catatan, lamunan, atau mimpi-mimpi kecil sebelum tidur. Tujuan bukanlah apa yang orang kenal sebagai sebuah kesuksesan, bukan pula halaman rumah tangga yang terlihat lebih hijau. Namun, tujuan adalah sesutau yang membuat Anda merasa bersemangat untuk segera mencapainya, sekalipun Anda harus berusaha dengan susah payah. Thomas Alfa Edison (penemu bola lampu) dan Soichiro Honda (pendiri imperium otomotif Honda) adalah segelintir orang yang mampu meraih tujuan (mimpi-mimpinya) setelah melalui jalan yang berliku. “Orang melihat kesuksesan saya hanya 1 %. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya,” tutur Honda.

4. Kebiasaan Berinovasi.
Janganlah berkecil hati, dengan mengatakan bahwa Anda tidak memiliki kelebihan sama sekali. “Yang saya lakukan hanya membakar bambu di pekarangan rumah,” ucap Tsai Lun, penemu kertas pertama di dunia. Kegiatan bakar-bakarannya, justru mengantarkannya untuk melihat bentuk bubuk kertas (pulp) bambu, dari sisa pembakaran. Yang pada akhirnya dikenal dengan ‘kertas’ sebagai pengganti ‘dedaunan’ untuk menulis. 

Jadi Anda tidak harus cerdas dan memiliki IQ tinggi, kuncinya adalah pada inovasi. Hal-hal baru bisa Anda dapatkan kapan saja dan dimana saja, asalkan Anda berani untuk melangkah jauh dari kebiasan yang menentramkan (baca: lepas dari zona nyaman). Adalah Lawrence Edward “Larry” Page dan Sergey Brin, pada pendiri mesin pencari di internet : Google, yang bisa lari dari zona nyaman untuk menciptakan inovasi.

“Semua orang pasti bicara tentang kebutuhan dirinya, lantas apa yang bisa saya lakukan untuk memenuhi kebutuhan orang itu?” ungkap Page. Maka Page pun menjawabnya dengan Google. “Bisnis saya sebenarnya hanya menggali informasi, menemukan kecocokan data satu dengan yang lainnya”, lanjut Brin.

5. Kebiasaan Berdoa.
Ora et Labora, atau terjemahan dari bahasa latin tersebut berarti, “berdoa dan bekerja”. Doa dan kerja adalah 2 sisi yang tidak bisa dipisahkan. Walaupun kesuksesan tidak dijaminkan, doa sudah tentu merupakan pengharapan. Seseorang yang berdoa tidak akan merasakan individualism menguasai dirinya. Oleh karena itu, konsep berdoa merupakan konsep perkawanan. Seseorang yang beragama beranggapan bahwa mereka tidak sendiri karena ada Tuhan yang selalu menemaninya.

Dikutip dari : http://suksesitubebas.com/

Minggu, 06 Oktober 2013

SYARAT AGAR DAPAT MENJADI KAYA

Bagaimana seseorang bisa menjadi orang kaya? 
Orang-orang yang sukses secara finansial atau kaya memiliki sekumpulan pemikiran, perkataan, sikap dan perbuatan yang serupa karakteristiknya. Karakteristik itulah yang menjadikan seseorang menjadi kaya. Kekayaan yang mereka terima tidak turun begitu saja dari langit. Kekayaan yang mereka terima merupakan buah dari apa yang sudah mereka perjuangkan selama ini. Mereka bisa menjadi kaya karena memiliki pemikiran, kebiasaan, sikap dan perilaku yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang tidak sukses secara finansial.

Karakteristik yang bagaimana supaya bisa menjadi orang kaya?

Inilah beberapa sikap yang disarikan dari buku 99 tanda orang yang berbakat kaya ( William Tanuwidjaja ). Miliki sikap dari tanda orang berbakat kaya ini, maka mimpi Anda untuk menjadi orang kaya hanya tinggal selangkah dari kenyataan, tinggal menunggu 1 faktor pendukung yaitu luck atau keberuntungan. Ingat “Uang bukanlah tujuan akhir, uang adalah teman bagi kita untuk mencapai tujuan akhir.” ( William Tanuwidjaja )
1. Berpikir seperti layaknya orang kaya : Selalu belajar berpikir dan bertindak layaknya menjadi orang kaya.
2. Tidak berpikir konsumtif : Selalu berpikir tentang apa yang mereka akan lakukan dengan uang agar dapat berlipat ganda.
3. Pintar mengelola arus kas : Selalu menghitung banyak rupiah yang tersisa setelah dikurangi kebutuhan hidup yang sifatnya mendasar.
4. Mampu membedakan aset dan liabilitas : Menjadi orang kaya berarti selalu memikirkan apakah aset-aset itu menghasilkan arus kas masuk atau justru keluar.
5. Selalu membangun intengible aset (aset non fisik ) : Menjadi orang kaya berarti selalu menjaga hubungan dengan relasi, teman, , jaringan, kepercayaan, cara berpikir, visi, pemikiran, keyakinan, dan otokritik.
6. Bekerja untuk belajar, bukan demi uang : Mereka bekerja untuk orng lain sebenarnya untuk mempelajari sesuatu, biasanya mereka memepelajari sistem bisnis, bagaimana aliran uang, cara membangun jaringan relasi, dll.
7. Sangat percaya diri : Menjadi orang kaya berarti percaya akan kemampuan yang dimilikinya untuk mendapatkan kekayaan.
8. Mengenali dirinya dengan baik : Mereka paham potensi, kelemahan, serta karakter-karakter spesifik yang dia miliki.
9. Memandang uang sebagai organisme : Mereka menanam uang dilahan yang tepat, memeliharanya, membersihkannya dari hama, dan disaat yang tepat, memetik hasilnya.
10. Tak pernah mengeluh, merasa miskin dan kekurangan.
11. Siap mental untuk menjadi orang kaya.
12. Sangat mampu mengendalikan diri : Orang-orang yang super kaya selalu menampakan mimik yang standar, senyum yang bijak, dan tampaknya, semuanya terkendali, walaupun pasar pada saat itu sedang dilanda angin ribut. Orang kaya sangat mampu mengendalikan diri agar sikapnya tidak dapat dibaca oleh publik.
13. Memahami logika ” Take n Give “ : Menjadi orang kaya berarti memahami dengan pameo ” There’s no free lunch ” tak ada sesuatu yang gratis.
14. Berorientasi pada proses.
15. Mencintai perannya : Menjadi orang kaya berarti mencintai perannya dalam kehidupan bisnis dan sosial.
16. Mempercayai prinsip relativitas uang : Menjadi orang kaya berarti telah melatih dirinya untuk tidak terkejut melihat price list atau penawaran-penawaran apapun. Semuanya kembali pada apa yang bisa didapatkan dari pengeluaran tersebut.
17. Memahami konsep “Time value of money” : Menjadi orang kaya berarti memahami Nilai waktu dari uang. Mereka selalu berusaha meningkatkan pendapatan per jam dan mengerjakan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
18. Tak ingin bersusah payah : Jangan salah orang yang tak ingin bersusah payah bukan berarti ia malas. Kalau dia berpikir dan terus berpikir untuk menemukan sistem dan cara bekerja yang efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka mereka memiliki bakat untuk menjadi orang kaya.
19. Kreatif : merupakan bagian terpenting dari bakat menjadi orang kaya. Orang kaya selalu kreatif dalam menemukan cara-cara baru dalam berbisnis.
20. Menghargai gagasan yang beroroientasi pada tindakan : Menjadi orang kaya berarti bisa memilih ide yang menarik yang hanya sebatas ide dan yang bisa menghasilkan uang.
21. Open mind : Menjadi orang kaya berarti sangat yakin tak ada sesuatu yang tak mungkin terjadi. Mereka terus bermimpi dan yakin mimpinya suatu saat dapat terwujud.
22. Mampu menilai karakter orang lain : Orang-orang kaya selalu memilih staf atau karyawan yang sesuai dengan karakter dirinya.
23. Waspada terhadap pujian : Pujian bisa membuat terlena dan lupa diri, orang kaya lebih terbuka menerima kritik.
24. Terbuka menerima kritik : Menjadi orang kaya berarti telah berlatih untuk menerima kritik setajam apapun.
25. Mampu memahami berbagai bentuk uang : Bagi orang kaya pengertian uang sangatlah luas.
26. Mampu menggunakan sumber daya orang lain : Orang kaya menggunakan waktu dan tenaga orng lain bahkan uang orang lain untuk memperkaya dirinya.
27. Tak pernah merasa puas : Ketidakpuasan bukan dilihat dari banyaknya uang yang telah dimiliki, tetapi dari cara kerja dan cara-cara bisnis yang telah disempurnakan.
28. Mampu mendeteksi kemana uang mengalir.
29. Memahami nilai guna yang tersembunyi : Menjadi orang kaya berarti memiliki sense yang tajam terhadap berbagai macam peluang bisnis.
30. Memikirkan hal terburuk, tetapi tidak takut karenanya : Orang kaya salalu mendahului pemikirannya dari hal yag terburuk.
31. Memiliki alasan kuat untuk setiap pengeluarannya.
32. Menciptakan uang, bukan mencari uang : Menjadi orang kaya berarti selalu berpikir menciptakan saluran pipa kekayaan.
33. Tahu persis bagaimana uangnya bekerja.
34. Fokus dan spesifik : Orang kaya tidak mau kehilangan fokus pada wilayah dimana mereka memiliki kompetensi inti.
35. Percaya bahwa uang tidak tumbuh dipohon : Orang kaya berpikir uang dan kekayaan hanyalah konsekuensi dari gagasan dan tindakan.
36. Tidak percaya ” abnormal Return “ : Menjadi orang kaya berarti memahami bahwa tidak satupun instrumen investasi yang bebas resiko.
37. Mampu membedakan lemak dan memangkas otot : Orang kaya hanya membuang lemaknya, yaitu sesuatu yang membuat bisnis menjadi tidak fleksibel, terlalu birokratis dan tidak responsif terhadap perubahan.
38. Cerdas secara finansial dan numerik.
39. Lebih suka berbelanja secar tunai.
40. Tidak pernah mau mengunakan kartu kredit apalagi minta kenaikan plafon kartu kredit, kecuali untuk hal-hal yang produktif.
41. Tidak bisa dirayu iklan konsumtif.
42. Menggunakan setiap aktivitas konsumsi sebagai sarana pembelajaran.
43. Selalu berpegang pada azas uilitas dalam berkonsumsi.
44. Mencari daya ungkit : Menjadi orang kaya berarti selalu mencari daya ungkit untuk menaikan nilai aset.
45. Peka terhadap detail : Orang-orang berbakat kaya biasanya gampang memahami gambaran umum suatu persoalan.
46. Menghargai waktu.
47. Mampu menghitung “opprtunity cost “ : Biaya yang muncul sebagai konekuensi logis ketika kita mengambil suatu pilihan dan mengorbankan pilihan lain, orang berbakat kaya mampu menghitung opprtunity cost sehingga mereka bisa menentukan secara tepat pilihannya yang disesuaikan dengan tujuan awal.
48. Berani gagal.
49. Skeptis menghadapi semua proposal.
50. Disiplin terhadap anggaran.

KEBIASAN BURUK YANG MEMBUAT ANDA SUSAH MENJADI KAYA

UANG 
Uang sering membuat orang pusing dari waktu ke waktu. Beberapa orang berusaha melakukan hal yang bisa membuat uang semakin berharga, namun beberapa orang justru malah membiarkan uangnya hilang begitu saja. Salah satunya adalah dengan melakukan beberapa hal tidak menguntungkan, seperti pemborosan dan tidak pernah menabung atau berinvestasi. Hal-hal percuma seperti ini yang membuat orang tidak sadar kalau kekayaannya akan lenyap dalam waktu singkat.

Berikut ini beberapa hal yang harus anda hindari atau berhenti lakukan jika sudah terjadi, karena bisa mengancam kesehatan finansial anda, seperti dikutip dari freefrombroke.com, Kamis (15/2/2012).
1.Tidak punya anggaran
Tidak punya anggaran sama sekali bisa berbahaya bagi kondisi finansial anda. Jangan sampai anda memutuskan untuk “pakai saja dulu uangnya, baru nanti kita hitung di akhir bulan.”

2.Tidak punya gambaran untuk pengeluaran bulanan
Belum punya catatan anggaran, setidaknya anda harus punya perkiraaan biaya pengeluaran per bulan. Gambaran dan catatan pengeluaran itu perlu karena akan ada beberapa biaya yang sering tanpa sadar anda keluarkan.

3.Tidak punya investasi yang menghasilkan
Anda bisa mengucapkan selamat tinggal kepada kondisi finansial anda karena akan segera mati jika tidak punya satu pun investasi yang menguntungkan, minimal yang bisa menghasilkan uang meski hanya sedikit. Jangan pakai internet hanya untuk belanja online, tapi juga cari informasi mengenai instrumen investasi, dan berinvestasilah!

4.Tidak menyadari perkembangan ekonomi terkini
Meski mereka mendewakan uang (untuk dihambur-hamburkan), orang yang boros tidak akan tahu mengenai perkembangan ekonomi terakhir. Eropa krisis, oh? Indonesia masuk investment grade, apa itu? Barulah setelah uangnya habis, mereka sadar bahwa kelakuannya sia-sia.

5.Tidak menikmati karirnya tapi diam saja
Jika anda tidak suka dengan karir yang anda jalani, jangan diam saja, masih banyak pilihan karir di luar sana yang siap anda garap. Jika diteruskan, selain tidak produktif juga tidak membuat anda nyaman dalam mencari uang.

6.Tidak punya prioritas dalam finansial
Tentu saja, hal pertama yang dia lihat akan dia beli untuk orang-orang yang suka boros. Mereka tidak punya prioritas dalam hidupnya, bahkan untuk menabung sekalipun.

7.Sering ganti-ganti mobil
Membeli mobil, baik itu kredit atau tunai sebaiknya dilakukan dengan rencana jangka panjang. Jangan sampai, anda cuma membeli mobil dengan perkiraan kalau anda bosan tinggal beli lagi. Jangan biarkan perasaan gengsi anda menang dalam posisi seperti ini. Tak usah sombong karena tidak bagus secara finansial.

8.Tidak merawat barang
Orang yang boros tidak hanya karena sering menghamburkan uang, tidak menghargai barang yang dibeli pakai uang termasuk pemborosan. Bahkan, orang yang malas merawat barang biasanya tidak mau memperbaiki sesuatu jika rusak, tapi memilih untuk beli yang baru. Itulah kenapa biasanya mereka punya mobil baru, komputer baru, handphone baru.

9.Membeli TV layar datar berukuran raksasa
Semua orang pasti ingin tv raksasa di rumah supaya bisa merasa punya bioskop pribadi. Tapi, kalau anda berpikir jernih, uangnya bisa dipakai untuk keperluan lain. Tak perlu memaksakan diri sampai mencicil segala. Memangnya tidak ada layar datar yang berukuran lebih kecil? Dan bukankah tv tabung juga masih tersedia? Atau anda merasa ketinggalan jaman dengan tv model lama?

Dikutip dari : http://suksesitubebas.com/

7 STRATEGI JITU CARA MENJADI KAYA

Siapa yang tidak ingin kaya? Semua orang pasti ingin kaya, apapun alasannya. Tapi tidak semua orang tahu sebenarnya ada strategi jitu untuk menjadi kaya.

Cara menjadi kaya membutuhkan strategi yang benar. Sama halnya dengan dunia olah raga, untuk jadi pemenang, seorang atlet harus punya strategi. Coba Anda amati permainan sepak bola, mulai dari persiapan latihan sebelum pertandingan, memilih pemain yang akan diturunkan di setiap babak, saat pertandingan berjalan (pelatih terlihat sering berdiri mengamati para pemainnya yang sedang bertanding), dan setelah selesai pertandingan mereka melakukan evaluasi. Kalau kita tarik benang merahnya, maka ada satu kata yang sangat penting, yaitu “STRATEGI” jitu untuk jadi juara.

Hal yang sama berlaku jika Anda ingin kaya. Dari banyak membaca buku perencanaan keuangan pribadi dan pengalaman mengaplikasikan apa yang telah saya ketahui selama 23 tahun terakhir ini, maka ada 7 strategi penting yang telah membawa perubahan besar dalam kondisi keuangan keluarga saya.

Berikut 7 strategi cara menjadi kaya untuk orang-orang yang ingin kaya:
#1 – Simpan setidaknya 20% penghasilan Anda
Ketika penghasilan seseorang bertambah maka “biasanya” pengeluarannya juga ikut bertambah bahkan sering kebablasan, hal inilah yang menyebabkan banyak orang sering gagal mengumpulkan uang. Jadi langkah pertama menjadi kaya adalah tumbuhkan kebiasaan untuk menabung, dan cara yang sederhana adalah menyimpan setidaknya 20% penghasilan.
Jika Anda ingin kaya maka kebiasaan menabung sangat penting untuk Anda mulai sejak awal bekerja. Mungkin terasa berat pada awalnya, oleh karena itu dulu saat bekerja sebagai karyawan saya buat 2 rekening bank terpisah. Saat menerima transfer gaji, hal pertama yang saya lakukan adalah mentransfer 20% penghasilan ke rekening lain untuk “diselamatkan”.
Memang… pada awalnya kurang disiplin , tapi lama kelamaan menabung jadi suatu kebiasaan. Jadi kalau Anda bisa menyimpan 20% penghasilan bulanan, maka dalam waktu 10 tahun berarti Anda telah berhasil mengumpulkan gaji 2 tahun!

#2 – Kendalikan pengeluaran Anda
Hasrat dan keinginan manusia tidak terbatas, tapi uang kita terbatas. Karena itu kita harus membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.
Ketika belajar tentang cara memakai uang secara bijak, maka Anda harus prioritaskan kebutuhan dari pada hanya sekedar keinginan. Hal ini sering sekali dilupakan banyak orang. Lihat saja pada saat peluncuran salah satu smartphone yang harganya mencapai Rp. 8 Juta per unit di Jakarta pada pertengahan Desember 2012, sebanyak 2.000 unit habis diserbu pembeli dalam 1 hari, hanya karena keinginan untuk bergaya? Keinginan untuk menjadi yang pertama memiliki? Padahal, fungsi utama yang diperlukan oleh orang yang mengantri itu, mereka umumnya sudah punya, yaitu handphone, komputer, dan peralatan lainnya dengan fungsi yang sama.
Penting untuk diingat, hanya ketika sudah ada porsi penghasilan yang disimpan dan kebutuhan terpenuhi, maka sisanya silahkan belanja untuk memenuhi keinginan. Dengan demikian total pengeluaran Anda pasti tidak melebihi 80%. Anda dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan sekaligus tanpa harus menghabiskan uang Anda seluruhnya.

#3 – Belajar menumbuhkan uang Anda
Kebanyakan orang hanya tahu menabung, tetapi belum tahu caranya untuk menumbuhkan uangnya. Jika bunga yang Anda dapat dari tabungan hanya 2% per tahun dan di sisi lain katakanlah inflasi (kenaikan harga barang secara umum) 6% per tahun, maka Anda kehilangan uang senilai 4% per tahun. Jadi bukannya tambah kaya, malahan semakin bertambah miskin dari tahun ke tahun.
Anda harus memerintahkan uang Anda bekerja keras untuk Anda. Menyimpan uang di bank berarti membiarkan uang itu santai-santai saja, padahal Anda mengumpulkannya dengan kerja keras! Jadi mulai saat ini Anda harus mulai belajar berinvestasi (uang mencari uang), karena ini adalah cara ampuh untuk mengalahkan inflasi, dan saat hasil investasi Anda melebihi biaya hidup bulanan, maka berarti Anda sudah meraih “Kebebasan Finansial”, dan Anda boleh berhenti bekerja dengan tetap mempertahankan gaya hidup!

#4 – Lindungi modal Anda dari resiko kerugian
Warren Buffet, salah satu investor terkaya di dunia mengatakan bahwa, “Aturan #1 dalam investasi adalah jangan sampai kehilangan uang.” Yang dimaksud adalah, saat melakukan investasi kita harus menjaga jangan sampai menggerus modal. Tapi bagaimana caranya kita melindungi modal tersebut?
Sebelum berinvestasi, Anda harus sudah memperhitungkan skenario terburuk – yaitu jumlah kerugian yang mampu Anda terima. Untuk melindungi modal awal, salah satu pembelajaran penting adalah anologi berikut : jangan meletakkan telur Anda hanya di satu keranjang (karena kalau keranjang itu jatuh maka akan sangat banyak telur yang pecah), artinya berinvestasilah di beberapa instrumen (media) investasi yang berbeda, dengan cara ini meskipun ada investasi yang rugi, tapi investasi Anda di tempat lain untung, sehingga dapat saling menutupi untuk melindungi modal Anda.

#5 – Lebih baik beli rumah dari pada menyewa kontrakan
Setiap orang butuh tempat tinggal. Jika Anda menyewa, maka harga sewa akan semakin mahal dari tahun ke tahun, dan sampai kapanpun Anda menyewanya, pada akhir masa sewa Anda tidak memiliki apapun. Sebaliknya jika Anda membeli rumah, meski kebutuhan uang untuk mencicil adalah lebih besar dari menyewa, ingatlah bahwa pada saat cicilan lunas, Anda memiliki rumah itu, yang mana harganya juga pasti sudah naik dari saat pertama kali Anda membelinya .

#6 – Pindahkan resiko keuangan ke Asuransi
Dalam hidup, selalu ada kemungkinan sesuatu terjadi tidak sesuai harapan. Kita bisa sakit, mengalami kecelakaan, atau meninggal terlalu cepat sehingga penghasilan kita berhenti dan bahkan saat sakit menguras habis harta yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun, yang berarti menguburkan selamanya impian hidup kita.
Dengan mengambil program asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, kita dapat mengalihkan resiko keuangan kepada perusahaan asuransi, sehingga saat suatu musibah datang dalam hidup, maka diri kita dan orang-orang tercinta disekeliling kita (suami / istri, anak-anak) akan memiliki uang yang cukup untuk melanjutkan kehidupan mereka secara layak. Bukankah ini yang kita harapkan untuk bisa terus memberikan keluarga kita uang, bahkan di saat kita sudah tidak ada disamping mereka?

#7 – Tingkatkan kemampuan Anda mencari uang
Jika penghasilan Anda sedikit, maka adalah normal jika jumlah yang dapat Anda tabung juga sedikit. Untuk meningkatkan jumlah uang yang dapat disimpan, dapat Anda lakukan dengan menghemat pengeluaran, atau menambah penghasilan Anda. Dan karena ada batas maksimal untuk jumlah biaya hidup yang bisa kita kurangi, Anda sebaiknya memfokuskan perhatian untuk menambah penghasilan.
Langkah pertama untuk menambah penghasilan adalah meningkatkan kualitas diri Anda dalam hal mencari penghasilan, yaitu dengan mengikuti seminar, program pelatihan, termasuk yang saat ini sedang Anda lakukan yaitu membaca artikel-artikel yang bermanfaat untuk mendapatkan inspirasi, menambah wawasan, pengetahuan, dan mengaplikasikannya, yang semuanya itu membuat diri Anda menjadi lebih mahal sehingga mendapatkan posisi penawaran yang lebih bagus.
Dunia terus bergerak maju, oleh karena itu Anda juga harus terus menerus meningkatkan kualitas diri. Bangunlah karir, kembangkan bisnis Anda, dan perluas portofolio investasi Anda.
Jangan hanya mempertahankan hidup dan merealisasikan impian orang lain.

Jalankan 7 cara menjadi kaya di atas, dan Anda sedang berada dalam jalur pasti mewujudkan impian ingin menjadi kaya.
Dikutip dari : http://suksesitubebas.com/