Bukan rahasia umum lagi, kesulitan yang banyak dihadapi oleh seorang pemimpin, entah dia sebagai pemimpin di organisasi, pemimpin di himpunan, pemimpin di majelis taklim, atau pemimpin kelas atau angkatan, yang biasa disebut ketua kelas atau ketua angkatan, adalah bagaimana membuat orang lain hormat dan mengikuti kepemimpinan si pemimpin. Bukan begitu? Ya iya lah…
Dan ternyata, banyak di buku-buku tentang kepemimpinan mengatakan bahwa memimpin adalah sebuah seni, yess sebuah seni, the art of leadership. Banyak sekali unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, kita akan belajar tentang seni kepemimpinan. Asyik?
Ini adalah enam seni kepemimpinan, bagaimana cara membuat orang lain mendukung kepemimpinan kita dan menopang segala beban target tugas kita, dan seni ini silahkan secara bertahap di praktekkan dan lihat apa yang terjadi.
Dan ternyata, banyak di buku-buku tentang kepemimpinan mengatakan bahwa memimpin adalah sebuah seni, yess sebuah seni, the art of leadership. Banyak sekali unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, kita akan belajar tentang seni kepemimpinan. Asyik?
Ini adalah enam seni kepemimpinan, bagaimana cara membuat orang lain mendukung kepemimpinan kita dan menopang segala beban target tugas kita, dan seni ini silahkan secara bertahap di praktekkan dan lihat apa yang terjadi.
MENYIMAK (LISTENING)
Harus ada keseimbangan antara bicara dan menyimak. Ketika KITA memberi waktu untuk mendengar berbagai keluhan, permasalahan dan kesulitan, sebenarnya KITA sedang “investasi” rasa hormat dari orang tersebut pada diri KITA.
Dan salah satu skill atau kemampuan untuk menyimak adalah ‘BERTANYA’ Ketika KITA “Bertanya”, sebenarnya KITA sedang memenuhi “internal – needs” mereka. KITA juga sedang membangun hubungan dan mereka akan merasa sangat dihargai.
Saat KITA menyediakan waktu untuk menyimak bukan hanya sekedar mendengar problem, ide dan saran mereka, sebenarnya KITA sedang “menghargai” pemikiran dan mengangkat aktualisasi diri mereka.
Dan salah satu skill atau kemampuan untuk menyimak adalah ‘BERTANYA’ Ketika KITA “Bertanya”, sebenarnya KITA sedang memenuhi “internal – needs” mereka. KITA juga sedang membangun hubungan dan mereka akan merasa sangat dihargai.
Saat KITA menyediakan waktu untuk menyimak bukan hanya sekedar mendengar problem, ide dan saran mereka, sebenarnya KITA sedang “menghargai” pemikiran dan mengangkat aktualisasi diri mereka.
MEMBERI RESPON
Orang yang kita pimpin, sejatinya membutuhkan perhatian KITA, dengan cara KITA menyimak isi pikiran mereka. Tidak hanya sampai mendengar saja, KITA juga diharapkan meresponi kebutuhan dan pertanyaan mereka. Dengan memberi respon yang tepat dan cepat, akan mendongkrak kualitas kepemimpinan KITA di mata mereka yang kita pimpin.
3. MEMBERI TELADAN
Nah hal yang satu ini sangat penting sekali bagi seorang pemimpin. Tidak cukup hanya mendengar dan meresponi saja. Apakah KITA memberi teladan dan contoh atas apa yang KITA katakan ? ketika KITA membuat peraturan misalnya, tidak boleh gunakan internet di himpunan atau di ruangan OSIS untuk keperluan pribadi, apakah KITA juga praktekan hal itu ? Perlu diingat, segala tindakan seorang Leader, akan disorot habis oleh orang yang kita pimpin, Mereka akan menonton teladan KITA.
4. MEMECAHKAN MASALAH BERSAMA
Respek terbesar yang akan diberikan anak buah terhadap seorang atasan adalah ketika dia menemui masalah, setelah dia coba dengan segala cara dan tidak berhasil, kemudian atasan mengulurkan tangan untuk sama – sama memecahkan masalah hingga menemukan solusinya.
Pemimpin yang dihormati anak buah adalah pemimpin yang menunjukan sikap bahasa “ KITA”, bukannya “aku”. Jadi bila ada rekan kita mengalami kesulitan dalam jobdesknya,katakan pada dia, bahwa ini adalah kesulitan dan masalah bersama. Berarti, bila bawahan tidak bisa atasi, adalah tanggung jawab atasan turun ke bawah bersama – sama mencari jalan keluarnya, bukan bersikap tidak mau tahu dan hanya mau terima beres saja.
BANGUN KOMUNIKASI DUA ARAH
Orang akan peduli dengan KITA bukan dari apa yang KITA katakan tetapi dari sejauh mana KITA peduli terhadap orang lain. Prinsip yang paling utama untuk mendongkrak orang respek pada KITA adalah “perlakukan orang lain sebagaimana KITA ingin diperlakukan”.
Praktekan dengan konsisten lima tips di atas setiap hari dengan tekun. Yang paling penting bukan berapa banyak ide baru yang KITA pelajari tetapi berapa banyak perubahan yang telah KITA praktekan. Mulailah sekarang juga, karyawan KITA sedang menantikan perubahan dari diri KITA
sumber : http://muvtizarsolichin.wordpress.com
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar